Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan semua berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja dengan lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. Jangan lupa untuk tetap memakai masker dan menjaga jarak.

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka.

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

Dalam perayaan bersama, jika ada izinan untuk merayakan Ibadah dengan perarakan dari luar Gereja menuju ke dalam Gereja, maka urutannya adalah no. 1-4, lalu ke nomor 6 dan selanjutnya.

Jika TIDAK diperkenankan adanya perarakan (ibadah dalam keluarga), maka urutan Ibadahnya adalah no. 1-2 lalu ke nomor 5 dan selanjutnya. Daun Palma dapat diletakkan di depan pintu masuk dan direciki dengan air berkat oleh Pemimpin dengan rumusan nomor 03. Umat dapat mengambil daun Palma tersebut sesudah ibadah.

01. TANDA SALIB DAN SALAM

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. 

U : Amin. 

P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita. 

U : Sekarang dan selama-lamanya. 

02. KATA PEMBUKA 

P : Hari ini kita merayakan Hari Minggu Palma. Perayaan ini mengenangkan kembali kedatangan Yesus ke Yerusalem dan disorak-sorai sebagai seorang raja. Amat berbeda dengan seorang raja yang biasanya menunggangi kuda perkasa, Yesus malah memilih menunggangi seekor keledai, seekor hewan yang tidak bisa dipakai untuk berperang karena lamban.

Namun, demikianlah Yesus. Ia datang untuk meniadakan pertikaian dan peperangan karena Ia menawarkan perdamaian dan saling mencinta. Ia menunjukkan hal ini dengan menerima siksaan dan penghinaan tanpa mengutuk, sebaliknya memohonkan pengampunan atas kesalahan mereka. 

Mari kita memasuki perayaan Pekan Suci kita ini dengan membuka hati kita terhadap cinta Tuhan yang luar biasa kepada kita. 

[hening sejenak] 

03. MOHON BERKAT ATAS DAUN PALMA

P : Allah yang kekal dan kuasa, sudilah memberkati daun palma ini. Kami hendak menggunakannya untuk menghormati Kristus yang datang dalam nama-Mu. Semoga seluruh hidup kami pun merupakan penghormatan kepada Kristus, agar sesudah pengabdian di dunia ini, kami boleh bergabung dengan himpunan para kudus yang tak henti-hentinya mengelu-elukan Kristus di kota surgawi. Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami.

U : Amin

Pemimpin memerciki daun palma dengan air suci, diiringi lagu Hormat Puji dan Sembah (Puji Syukur no, 493) atau lagu yang sesuai.

04. BACAAN INJIL SEBELUM PERARAKAN [Mrk. 11:1-10]

Dengan tangan terkatup, Pemimpin mengajak umat:

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus. 

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari. Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini."

Merekapun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya. Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada mereka: "Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?" Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka. Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.

Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang. Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!" 

Demikianlah Injil Tuhan.

U : Terpujilah Kristus.

Lalu dimulai perarakan menuju Gereja, dan dilanjutkan dengan Doa Pembuka (tanpa pernyataan tobat dan permohonan pengampunan).

05. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN 

P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.

U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita. 

P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.

U : Amin. 

06. DOA PEMBUKA 

P : Marilah kita berdoa,  [hening sejenak] 

Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah menyerahkan Juru selamat kami yang telah menjadi manudia dan direndahkan sampai wafat di salib, sebagai teladan kerendahan hati bagi umat manusia. 

Perkenankanlah agar kami meneladan sengsara-Nya dan pantas untuk bengkit bersama Dia, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. 

U : Amin. 



07. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. 

[Sebaiknya bacaan dibacakan dari Alkitab]

08. BACAAN PERTAMA (Yes. 50:4-7)

L : Bacaan dari Kitab Yesaya.

Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.

Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U : Syukur kepada Allah. 

09. MENYANYIKAN LAGU  

[atau mendaraskan Mazmur berikut:]

Refren:

Allahku, ya Allahku, mengapa Kau tinggalkan daku?

Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24.

Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, 

mereka mencibirkan bibirnya, 

menggelengkan kepalanya:

"Ia menyerah kepada TUHAN; 

biarlah Dia yang meluputkannya, 

biarlah Dia yang melepaskannya! 

Bukankah Dia berkenan kepadanya?" (Refren)


Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, 

gerombolan penjahat mengepung aku, 

mereka menusuk tangan dan kakiku.

Segala tulangku dapat kuhitung; 

mereka menonton, mereka memandangi aku.

Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, 

dan mereka membuang undi atas jubahku. (Refren)


Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, 

dan mereka membuang undi atas jubahku.

Tetapi Engkau, TUHAN, janganlah jauh; ya kekuatanku, 

segeralah menolong aku! (Refren)


Aku akan memasyhurkan nama-Mu 

kepada saudara-saudaraku 

dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaah:

kamu yang takut akan TUHAN, 

pujilah Dia, hai segenap anak cucu Yakub, 

muliakanlah Dia, dan gentarlah terhadap Dia, 

hai segenap anak cucu Israel! (Refren)

10. BACAAN KEDUA (Flp. 2:6-11) 

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus Kepada Jemaat di Filipi 

Saudara-saudari, Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! 

Demikianlah Sabda Tuhan.

U : Syukur kepada Allah. 

11. BAIT PENGANTAR INJIL (Fil. 2:8-9)

P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal

U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal

P : Kristus sudah taat bagi kita; Dia taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. *

Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama.

U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal

12. INJIL (Mrk. 15:1-39)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus. 

Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. 

1 Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan ahli-ahli Taurat dan seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mupakatnya. Mereka membelenggu Yesus lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus. 2 Pilatus bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya." 3 Lalu imam-imam kepala mengajukan banyak tuduhan terhadap Dia. 4 Pilatus bertanya pula kepada-Nya, katanya: "Tidakkah Engkau memberi jawab? Lihatlah betapa banyaknya tuduhan mereka terhadap Engkau!" 5 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab lagi, sehingga Pilatus merasa heran. 6 Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu menurut permintaan orang banyak.

 7 Dan pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan. 8 Maka datanglah orang banyak dan meminta supaya sekarang kebiasaan itu diikuti juga. 9 Pilatus menjawab mereka dan bertanya: "Apakah kamu menghendaki supaya kubebaskan raja orang Yahudi ini?" 10 Ia memang mengetahui, bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki. 11 Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang dibebaskannya bagi mereka. 12 Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan orang yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?" 13 Maka mereka berteriak lagi, katanya: "Salibkanlah Dia!" 14 Lalu Pilatus berkata kepada mereka: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Salibkanlah Dia!"

 15 Dan oleh karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan. 16 Kemudian serdadu-serdadu membawa Yesus ke dalam istana, yaitu gedung pengadilan, dan memanggil seluruh pasukan berkumpul. 17 Mereka mengenakan jubah ungu kepada-Nya, menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. 18 Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-Nya, katanya: "Salam, hai raja orang Yahudi!" 19 Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya. 20 Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah ungu itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. (15-20b) Kemudian Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan.

 21 Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. 22 Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak. 23 Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya. 24 Kemudian mereka menyalibkan Dia, lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing.

 25 Hari jam sembilan ketika Ia disalibkan. 26 Dan alasan mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan yang terpasang di situ: "Raja orang Yahudi". 27 Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya. 28 (Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: "Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka.") 29 Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, 30 turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!" 31 Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata: "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! 32 Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan percaya." Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela Dia juga. 

33 Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga. 34 Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? 35 Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Lihat, Ia memanggil Elia." 36 Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata: "Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia." 37 Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya. 

[Semua diajak berlutut dan hening sejenak]

38 Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. 39 Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!" 

P : Demikianlah Injil Tuhan. 

U : Terpujilah Kristus. 

13. RENUNGAN SINGKAT

Hari Minggu ini kita mengenangkan Yesus memasuki kota Yerusalem dan disambut dengan meriah oleh orang-orang Yerusalem. Semua orang berteriak, “Hossana, Putra Daud”. Kata Hossana berarti “Selamatkanlah!” Mereka meminta Putra Raja Daud untuk menyelamatkan mereka. Sayangnya, Yesus naik keledai, dan bukan kuda kokoh yang merupakan lambang kehadiran seorang raja. Yesus hendak menunjukkan bahwa Ia adalah Raja Damai. Kedamaian akan menyelamatkan banyak hati. Dia datang untuk mendamaikan banyak orang. Kita diajak untuk berdamai; damai dengan diri, damai dengan orang lain, damai dengan situasi dan damai dengan Tuhan. Semoga kita dapat memasuki Pekan Suci ini dengan hati yang damai dan membantu orang lain juga untuk merasakan damai yang sejati. 

--

Bacaan Injil tadi berbicara tentang Kisah Sengsara. Kita hanya mendengarkan kisah singkatnya saja. Tetapi kita bisa membayangkan bahwa Yesus seorang diri saja. Dia tidak bisa melawan apa-apa. Dia hanya pasrah (seperti yang kita dengarkan juga dari bacaan Pertama dan Kedua) meskipun Dia tidak bersalah. Dia bisa saja berontak pada Bapa dan bisa menolak ketidakadilan ini. Tetapi Yesus menerimanya dan Dia mati dengan cara yang mengenaskan; mati seorang diri. 

Kisah ini mengajarkan kita untuk tidak serta merta menghakimi orang lain. Apa yang terjadi pada Yesus adalah pelajaran yang amat berharga bagi kita. Mereka menghukum mati orang yang tidak bersalah. Kita berterimakasih karena Yesus mau mati bagi kita yang merasa diri benar, tetapi kita juga mesti melanjutkan perintah Yesus untuk saling mengasihi. Kita saling membantu agar kita bisa menjadi lebih baik. Kalaupun ada orang yang bersalah, mungkin baik kita membantunya untuk memperbaiki dirinya. Kita tidak membenarkan perbuatannya yang salah, tetapi kita bisa membantunya menjadi lebih baik. Kita juga berdoa, semoga orang yang bersalah, menerima kesalahannya dan memperbaikinya juga.      

14. HENING SEJENAK

15. SYAHADAT 

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

16. DOA UMAT 

P : Bersama Yesus yang taat sampai wafat, kita menghadap Bapa dengan memanjatkan permohonan kita. 

P : Semoga Gereja yang sedang mengalami penderitaan diteguhkan dan tetap yakin bahwa sesudah cobaan akan datang pembebasan. Marilah kita mohon….

P : Semoga para pemimpin masyarakat tetap tabah dan teguh mengupayakan kesejahteraan umum dan kerukunan di tengah masyarakat. Marilah kita mohon….

P : Semoga semua orang yang menderita mampu mempersatukan penderitaan dan kemalangan mereka dengan penderitaan Kristus demi keselamatan umat manusia. Marilah kita mohon….

P : Semoga kita semua senantiasa tabah dan saling menolong untuk memikul salib hidup kita setiap hari. Marilah kita mohon….

P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. 

[hening sejenak lalu lanjut].

P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Kabulkanlah demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

U : Amin

[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar. Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte diatur oleh masing-masing Keuskupan]. 

17. DOA PUJIAN 

P : Saudara-saudari terkasih, sungguh besar kasih Allah akan dunia ini. Ia telah mengaruniakan Putra-Nya yang Tunggal untuk menyelamatkan manusia, agar setiap orang yang percaya kepada-Nya, memperoleh keselamatan. Maka marilah kita berseru:

Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.

U : Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.

P : Kami memuji Engkau, ya Bapa, sebab Engkau mengutus Putra-Mu untuk menyelamatkan kami. Ia telah menghampakan Diri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia, kecuali dalam hal dosa. Maka kami berseru: 

U : Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.

P : Ia telah merendahkan Diri dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di salib. Maka kami berseru: 

U : Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.

P : Ya Bapa, Putra-Mu telah menderita bagi kami dan telah meninggalkan teladan bagi kami, supaya kami pun mengikuti jejak-Nya, yakni berani menderita demi kemuliaan nama-Mu dan demi kebahagiaan sesama. Maka kami berseru: 

U : Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.

P : Dengan  demikian, ya Bapa, Engkau mempersiap-kan kami, agar kami dapat merayakan Paskah dengan pantas, dan merasakan kegembiraan Kebangkitan Putra-Mu terkasih. Maka kami berseru: 

U : Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.

P : Maka ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Fransiskus, Bapa Uskup….. dan Pastor Paroki......., kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:

[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur yang sesuai]

18. BAPA KAMI DAN PERSIAPAN KOMUNI BATIN

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

P : Kita telah mendengarkan Sabda Tuhan dan merenungkannya, serta mengungkapkan isi hati dalam doa-doa permohonan dan pujian. Marilah kita sekarang berdoa seperti yang diajarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus.

U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. 

19. KOMUNI BATIN 

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut: 

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.

P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). 

[hening sejenak]

P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]

P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. 

Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan: 

P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. 

Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. 

U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. 

Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. 

Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali. 

Lalu diberi saat hening secukupnya. 

Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu yang sesuai.

20. DOA MOHON PERLINDUNGAN ALLAH 

DARI WABAH VIRUS CORONA 

Tuhan Yesus Kristus, Penyelamat dunia,

pengharapan kami yang sejati, 

kasihanilah kami dan bebaskanlah kami 

dari segala kemalangan.

Kami mohon, jauhkanlah kami dari virus 

yang sedang mewabah di seluruh dunia ini, 

sembuhkanlah yang sakit, kuatkanlah yang sehat, 

topanglah mereka yang berjuang 

bagi kesehatan sesama.

Bantulah setiap anggota masyarakat dalam melaku-kan pekerjaan mereka dengan memperkuat semangat solidaritas satu sama lainnya. Kuatkanlah dokter dan tenaga medis, pendidik dan pekerja sosial dalam melaksanakan tugas mereka. 

Tunjukkanlah Wajah belaskasihan-Mu, 

dan selamatkanlah kami 

dalam cinta kasih-Mu yang besar.

Engkaulah, Tuhan kami, 

yang hidup dan berkuasa bersama Bapa, 

dalam persekutuan Roh Kudus, 

kini dan sepanjang segala masa. Amin. 

Santa Maria, Bunda Penolong, doakanlah kami. 

Santo Yosep, Pelindung Gereja, doakanlah kami.

Malaikat Agung Santo Mikael, Gabriel dan Rafael, doakanlah kami.

Santo Sebastianus, doakanlah kami. 

Santo Carolus Borromeus, doakanlah kami.

Santo Antonius Agung, doakanlah kami.

Santo Damian dari Molokai, doakanlah kami. 

Para kudus Allah, pelindung dari wabah dan penyakit, doakanlah kami. Amin

21. AMANAT PENGUTUSAN

P : Kita telah mendengarkan dan merenungkan kisah sengsara Tuhan kita Yesus Kristus. Yesus bersabda, “Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika demi Aku kamu dicela dan dianiaya, dan jika kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di Surga”. Semoga Tuhan senantiasa meneguhkan kita agar kita tabah menghadapi segala tantangan hidup kita. 

22. DOA PENUTUP 

P : Marilah kita berdoa, 

Ya Tuhan, sengsara Putra-Mu membawa kesela-matan kepada kami. Semoga kami pun selalu mengarahkan hidup kami kepada-Mu dan saling membantu mencapai keselamatan kekal.

Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. 

U : Amin



23. MOHON BERKAT TUHAN 

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. 

[hening sejenak]

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri] 

Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. 

U : Amin. 

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai. 

U : Syukur kepada Allah. 

24. PENGUTUSAN 

P : Marilah pergi, kita diutus. 

U : Amin. 

25. LAGU PENUTUP

***


Ledalero, 25 Maret 2021

P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD