Ibadah Hari Minggu Biasa XXV Tahun A
Minggu, 24 September 2023
P. Petrus Christologus Dhogo, SVD
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Hari Minggu Keduapuluh lima dalam Masa Biasa. Bacaan-bacaan hari Minggu ini mengajak kita untuk memahami rancangan Tuhan. Kadangkala kita berada dalam situasi yang kurang menguntungkan atau menjengkelkan; atau yang membuat kita putus asa. Kita pun sering bertanya, apa rencana Tuhan dengan semua situasi yang kita alami? Kadangkala kita tidak mengerti. Apa maksud Tuhan?
Tuhan pasti selalu menginginkan yang terbaik bagi kita yaitu agar kita selamat dan kelak bersatu selamanya bersama-Nya. Ketika mendapatkan ujian, kita diharapkan untuk tetap setia kepada Tuhan. Nabi Yesaya dalam bacaan pertama menegaskan bahwa rancana Tuhan itu jauh lebih baik dari rencana kita.
Penginjil Matius mengisahkan tentang rencana Tuhan yang menyelamatkan kita. Jika kita bertobat dan kembali kepada-Nya, kita akan diterima dan diselamatkan-Nya. Tidak pernah ada kata terlambat untuk bertobat, tetapi kita hendaknya tidak boleh menunggu atau menunda-nunda untuk bertobat.
Rasul Paulus mengajak jemaat di Filipi dan kita semua untuk memuliakan Tuhan dengan hidup kita. Itulah cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Tuhan, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak]
Ya Tuhan, Engkaulah kekuatan hidup kami. Bantulah kami selalu untuk setia kepada-Mu, terutama ketika jalan hidup kami terasa berat dan tidak meyakinkan. Semoga hati kami selalu terbuka untuk rancangan-Mu dalam hidup kami.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Yes. 55:6-9)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya.
Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari ran-canganmu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 145:18a)
Tuhan dekat pada setiap orang
yang berseru kepada-Nya.
Mzm. 145:2-3,8-9,17-18
Setiap hari aku hendak memuji Engkau,
dan hendak memuliakan nama-Mu
untuk seterusnya dan selamanya.
Besarlah TUHAN dan sangat terpuji,
dan kebesaran-Nya tidak terduga.
(Refren)
TUHAN itu pengasih dan penyayang,
panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.
TUHAN itu baik kepada semua orang,
dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
(Refren)
TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya
dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
TUHAN dekat pada setiap orang
yang berseru kepada-Nya,
pada setiap orang yang berseru kepada-Nya
dalam kesetiaan.
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (Flp. 1:20c-24,27a)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi
Saudara-saudari, yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikianpun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu. Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (lih. Kis. 16:14b)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Tuhan, bukalah hati kami,
agar dapat memperhatikan sabda Putra-Mu.
U : Alleluia
11. INJIL [Mat. 20:1-16a]
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
"Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.
Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.
Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan Injil hari Minggu ini, jika dibaca dari tata cara pemberian upah di zaman kita kini, kelihatannya amatlah tidak adil. Bagaimana mungkin orang diberi upah yang sama padahal jam kerjanya berbeda? Baiklah untuk mengerti perumpamaan ini, mari kita dalam dua pokok refleksi berikut ini.
Pertama, inisiatif tuan rumah untuk mencari pekerja. Dalam perumpamaan itu disebutkan bahwa tuan rumahlah yang mencari pekerja. Praktek seperti ini sebenarnya biasa saja. Para pekerja bisa jadi menunggu pekerjaan dan mereka bersyukur bahwa ada yang menawarkan pekerjaan kepada mereka. Apalagi mereka akan diberi upah sehari penuh yaitu satu dinar. Mereka pasti merasa bahwa mereka bisa hidup hari itu karena sudah mendapatkan jaminan makanan.
Namun, yang ditegaskan dalam perumpamaan itu, bukanlah sikap para pekerja. Tuan rumahlah yang menjadi pelaku utama. Dia mencari pekerja, kemudian dia berdiskusi dengan para pekerja dan memberi upah kepada mereka. Tuan rumah dalam perumpamaan ini adalah Tuhan. Tuhan tidak pernah membuat kita merana dan mati. Perumpamaan itu menyebutnya sebagai Tuan rumah dan bukannya sebagai pemberi kerja. Dengan menyebutnya sebagai Tuan Rumah, Yesus hendak menegaskan bahwa Tuhan selalu menginginkan kita kembali ke rumah dan berada bersama-Nya. Dia mencari dan berupaya meyakinkan kita untuk selalu kembali kepada-Nya. Dia tidak pernah memaksa, tetapi orang yang mendengar suara-Nya, pasti akan selalu merasa tenang, karena ia merasa seperti di rumah bersama Tuhan. Apakah kita menyadari bahwa Tuhan juga ada dalam perjuangan kita dan selalu meminta kita untuk berbagi waktu dengan-Nya?
Kedua, upah sedinar sehari. Yang menjadi soal adalah di akhir hari. Semua orang, entah yang kerja dari pagi atau yang kerja hanya sejam di sore hari, mendapatkan upah yang sama yaitu satu dinar. Tuan rumah berlaku adil yaitu memberikan upah satu dinar. Apa artinya ini?
Yesus sedang berbicara tentang pertobatan. Tidak pernah ada kata terlambat untuk orang yang bertobat, karena pada akhirnya semua akan mendapatkan hal yang sama, yaitu keselamatan. Semestinya, mereka semua berterima kasih karena Tuan Rumah itu berlaku baik dan menghidupkan yang lain, yang mungkin sepanjang hari mencari pekerjaan dan tidak sempat mendapatkannya. Mereka diselamatkan oleh Tuan Rumah.
Kita diajak untuk berdoa dan mensyukuri pertobatan yang terjadi atas diri kita dan atas semua orang. Kita perlu saling mendukung agar pada akhirnya kita semua sama-sama bisa berada di Rumah Tuhan Bersama Tuan Rumah yang baik dan murah hati. Semoga kita tidak mencibir dan atau iri hati dengan sesama yang berjuang untuk bertobat; sebaliknya kita berusaha untuk memberikan dukungan satu sama lain. Tuhan memberkati.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah memberi anugerah kepad akita dengan murah hati. Orang yang datang paling akhir dan orang yang datang paling awal diperlakukan sama. Percaya akan kebijaksanaan Allah, marilah kita memohon dengan rendah hati.
P : Bagi Gereja Kudus. Kita berdoa, semoga Tuhan menganugerahkan sikap ramah dan penuh perhatian kepada umat-Nya, agar kita tidak saling merendahkan dan membeda-bedakan. Marilah kita mohon…
P : Bagi para pemimpin negara. Kita berdoa, semoga Allah Bapa berkenan memimpin hati dan budi mereka, agar mampu melayani semua pihak tanpa pilih-pilih. Semoga mereka mengutamakan perhatiannya kepada orang-orang kecil yang memerlukan bantuan nyata. Marilah kita mohon…
P : Bagi saudara-saudari tunakarya. Kita berdoa, semoga mereka bertemu dengan orang-orang yang bersedia menolong mereka dalam usahanya mendapatkan pekerjaan yang layak. Marilah kita mohon…
P : Bagi kita semua yang hadir di sini. Semoga Tuhan menganugerahkan kepada kita sikap melayani sesama tanpa pamrih, tanpa mengharapkan sanjungan dan keuntungan. Semoga kita bersedia melayani dengan tulus dan murah hati. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Tuhan, kami hanyalah hamba-hamba yang tak berguna. Kami sangat memerlukan rahmat-Mu dalam hidup bersama di tengah masyarakat. Dengarkanlah doa-doa kami ini, dalam Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, Tuhan selalu mendatangi kita dan menawarkan kita untuk kembali ke rumah-Nya. Ada banyak tempat di rumah Bapa kita. Kepada Tuhan yang mahabaik dan mahabelaskasih ini, kita pun berseru:
Terpujilah Engkau di surga.
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Kami bersyukur kepadamu, ya Allah Bapa kami, sebab anak-anak-Mu yang terpisah-pisah jauh oleh kedurhakaan dosa, telah Engkau himpun kembali menjadi satu di hadapan-Mu, demi darah Putra-Mu dan kekuatan Roh Kudus. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Bapa, dengan perantaraan Kristus, Engkau mencurahkan Roh Kudus atas segala bangsa, agar Ia tinggal dalam hati para Putera-Mu, dan dengan anugerah-Nya, Roh Kudus itu mempersatukan semua orang. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Bapa, umat yang disatukan oleh kekuatan Tritunggal Kudus itu, Engkau kumpulkan dalam gereja, yakni tubuh Kristus dan kenisah Roh Kudus. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-kan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
§ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
§ Lalu diberi saat hening secukupnya.
§ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Syukur.
20. MENDOAKAN MAZMUR 32:1-11
[Bisa didaraskan oleh dua orang]
Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
Berbahagialah manusia,
yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN,
dan yang tidak berjiwa penipu!
Selama aku berdiam diri,
tulang-tulangku menjadi lesu
karena aku mengeluh sepanjang hari;
sebab siang malam
tangan-Mu menekan aku dengan berat,
sumsumku menjadi kering,
seperti oleh teriknya musim panas.
Dosaku kuberitahukan kepada-Mu
dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan;
aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku,"
dan Engkau mengampuni kesalahan
karena dosaku.
Sebab itu hendaklah setiap orang saleh
berdoa kepada-Mu,
selagi Engkau dapat ditemui;
sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi,
itu tidak melandanya.
Engkaulah persembunyian bagiku,
terhadap kesesakan Engkau menjaga aku,
Engkau mengelilingi aku,
sehingga aku luput dan bersorak.
Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh;
Aku hendak memberi nasihat,
mata-Ku tertuju kepadamu.
Janganlah seperti kuda atau bagal
yang tidak berakal,
yang kegarangannya
harus dikendalikan dengan tali les dan kekang,
kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau.
Banyak kesakitan diderita orang fasik,
tetapi orang percaya kepada TUHAN
dikelilingi-Nya dengan kasih setia.
Bersukacitalah dalam TUHAN dan bersorak-soraklah, hai orang-orang benar;
bersorak-sorailah, hai orang-orang jujur!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin
21. DOA PENUTUP
P : Saudara-saudari terkasih, Tuhan selalu mengharap-kan pertobatan kita. Dia tidak pernah lelah menanti jawaban kita untuk kembali kepada-Nya. Mari kita selalu membarui diri kita sehingga kita selalu berada di kebun anggur-Nya dan selalu diundang masuk dalam perjamuan-Nya. Tidak pernah ada kata terlambat untuk bertobat. Mari saling mendukung agar kita semua bisa berbahagia bersama di dalam hidup kita.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, Engkau bersabda, “rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, jalan-Ku bukanlah jalanmu”. Semoga hati kami selalu terarah kepada-Mu yang selalu menginginkan agar kami selamat. Semoga pada akhirnya, kami dapat menjumpai dan hidup bersama-Mu, Tuan Rumah yang baik dan murah hati.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP
***
Ledalero, 21 September 2023
P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
0 Komentar